tag:blogger.com,1999:blog-63670871407881917502024-02-21T02:47:02.077-08:00Detektif AndaBlog Pencari info dunia terpilihAdminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.comBlogger44125tag:blogger.com,1999:blog-6367087140788191750.post-59928003305352187292011-05-20T05:55:00.000-07:002011-08-13T23:32:29.190-07:00Nasrudin dan Tiga Orang Bijak<div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Pada suatu hari ada tiga orang bijak yang pergi berkeliling negeri untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang mendesak. Sampailah mereka pada suatu hari di desa Nasrudin. Orang-orang desa ini menyodorkan Nasrudin sebagai wakil orang-orang yang bijak di desa tersebut. Nasrudin dipaksa berhadapan dengan tiga orang bijak itu dan di sekeliling mereka berkumpullah orang-orang desa menonton mereka bicara.<br />Orang bijak pertama bertanya kepada Nasrudin, ”Di mana sebenarnya pusat bumi ini?”</span></div><div> </div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><img alt="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5MHXSMiLgCRZ5DKPq37aKb3eJK3aSq__zv_5-Vyy58HhAiUfJwS1fBjSzkBw73nxC7iT6UM3Y47wEYeEvwluOJT59JETAaSHhMHCJtMqt_by3qBCJkQkjEzB80KQYVka3cVetWm_-HH4/s320/nasruddin.jpg" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5MHXSMiLgCRZ5DKPq37aKb3eJK3aSq__zv_5-Vyy58HhAiUfJwS1fBjSzkBw73nxC7iT6UM3Y47wEYeEvwluOJT59JETAaSHhMHCJtMqt_by3qBCJkQkjEzB80KQYVka3cVetWm_-HH4/s320/nasruddin.jpg" /><br /><span id="more-158"></span></span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />Nasrudin menjawab, ”Tepat di bawah telapak kaki saya, saudara.”<br />”Bagaimana bisa saudara buktikan hal itu?” tanya orang bijak pertama tadi.<br />”Kalau tidak percaya,” jawab Nasrudin, ”Ukur saja sendiri.”<br />Orang bijak yang pertama diam tak bisa menjawab.</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />Tiba giliran orang bijak kedua mengajukan pertanyaan. ”Berapa banyak jumlah bintang yang ada di langit?”</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />Nasrudin menjawab, ”Bintang-bintang yang ada di langit itu jumlahnya sama dengan rambut yang tumbuh di keledai saya ini.”</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">”Bagaimana saudara bisa membuktikan hal itu?”<br />Nasrudin menjawab, ”Nah, kalau tidak percaya, hitung saja rambut yang ada di keledai itu, dan nanti saudara akan tahu kebenarannya.”</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />”Itu sih bicara goblok-goblokan,” tanya orang bijak kedua, ”Bagaimana orang bisa menghitung bulu keledai.”</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />Nasrudin pun menjawab, ”Nah, kalau saya goblok, kenapa Anda juga mengajukan pertanyaan itu, bagaimana orang bisa menghitung bintang di langit?”<br />Mendengar jawaban itu, si bijak kedua itu pun tidak bisa melanjutkan.</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />Sekarang tampillah orang bijak ketiga yang katanya paling bijak di antara mereka. Ia agak terganggu oleh kecerdikan nasrudin dan dengan ketus bertanya, ”Tampaknya saudara tahu banyak mengenai keledai, tapi coba saudara katakan kepada saya berapa jumlah bulu yang ada pada ekor keledai itu.” ”Saya tahu jumlahnya,” jawab Nasrudin, ”Jumlah bulu yang ada pada ekor keledai saya ini sama dengan jumlah rambut di janggut Saudara.”</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />”Bagaimana Anda bisa membuktikan hal itu?” tanyanya lagi. ”Oh, kalau yang itu sih mudah. Begini, Saudara mencabut selembar bulu dari ekor keledai saya, dan kemudian saya mencabut sehelai rambut dari janggut saudara. Nah, kalau sama, maka apa yang saya katakan itu benar, tetapi kalau tidak, saya keliru.”</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />Tentu saja orang bijak yang ketiga itu tidak mau menerima cara menghitung seperti itu. Dan orang-orang desa yang mengelilingi mereka itu semakin yakin Nasrudin adalah yang terbijak di antara keempat orang tersebut. (dari buku humor sufi II terbitan Pustaka Firdaus)</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><a href="http://www.kisah.web.id/humor-sufi/nasrudin-dan-tiga-orang-bijak.html"><br /></a></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><a href="http://www.kisah.web.id/humor-sufi/nasrudin-dan-tiga-orang-bijak.html" style="font-family: inherit;">sumber</a></span></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6367087140788191750.post-90254676407937106822011-05-15T06:30:00.000-07:002011-08-13T23:32:29.191-07:00BELAJAR PADA FILOSOFI ANGSA<div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Tak seperti elang, angsa hidup berkawan. Mandi bersama, tidur bersama,dan mencari makan bersama. Dalam dunia sosiologis mereka lebihmencirikan diri sebagai masyarakat kolektif. Tetapi mereka tidakmenyebut diri seperti itu. Apapun istilah yang ingin dilekatkan olehpara ilmuwan, silahkan saja, yang penting kami selalu bersama.Kira-kira begitulah sikap politik mereka.<br /><br /><img alt="http://english.peopledaily.com.cn/200612/14/images/xin_351203140805018727610.jpg" src="http://english.peopledaily.com.cn/200612/14/images/xin_351203140805018727610.jpg" /><br /><br />Ini adalah isyaratalam yang dasyat. Kita tidak pernah menyadari keberadaannya karenasemua berlalu secara alami. Padahal angsa mengajarkan kita banyak haltentang arti tata tertib, kekompakan dan pertemanan. Saya pun tidakpernah serius memperhatikannya, hingga suatu hari seorang temanmenghadiahi video berjudul “Fly Away Home” untuk arjuna kecilku. Inilahawal dimana saya tertegun pada kesan harmoni kehidupan. Sejak itu sayatertarik untuk mengamati kehidupan angsa-angsa itu, terutama di alamnyata, ternyata persis sama.<br /><br />Di musim dingin, merekabermigrasi ke Selatan, dan dimusim panas mereka kembali ke kediamanasalnya di Utara. Lalu lihatlah formasi yang mereka bentuk disaatterbang bermigrasi itu. Mereka membentuk formasi huruf V. Bukan tanpaalasan, karena para fisikawan mencatat bahwa tingkat resistensiterhadap angin akan lebih rendah, dalam formasi seperti itu,dibandingkan dengan terbang sendiri. Ini jauh lebih bermanfaat bagimereka guna memacu kecepatan. Ini pelajaran satu.<br /><br />Pelajarankedua, bila ada anggota yang sakit, atau sayapnya kelelahan, laluterlempar dari formasi, maka akan ada angsa yang lain yang datangmengapit untuk tetap terbang dalam formasi huruf V kecil yang baru.Dukungan sosial ini begitu penting, dalam menjaga kekompakan dankeberlangsungan hidup, agar yang lemah bisa tetap terbang dan tidakterjatuh sendirian. Berangkat bersama, terbang bersama, hingga sampaiditujuan juga bersama-sama. Seakan begitu filosofi mereka. Terbangsendirian bukan hanya soal keamanan, tetapi juga soal efektivitaskecepatan dan kepakan sayap.<br /><br />Pelajaran ketiga, dan terpenting,setiap angsa saling bergantian mengambil alih komando. Bila si Akelelahan, maka si B dengan spontan menggantikannya. Tidak adaketamakan untuk terus menjadi komandan, Juga tidak ada keinginan untukmengkudeta kekuasaan. Semua bertindak menjadi imam yang baik dan makmumyang juga baik. Beginilah harusnya kerja sebuah tim dalam membawa misikesuksessan. Apapun itu.<br /><br />Jauh lebih penting, alih komando itutidak hanya diantara angsa-angsa jantan saja, tetapi angsa betina jugamendapat tempat dan kesempatan. Tak ada istilah angsa jantan mesti didepan, dan angsa betina mengawal di belakang. Tetapi mereka terbangbersama, berbagi tugas, berbagi ruang serta peluang sama rata untukmenuju danau-danau bercuaca hangat. Luar biasa!<br /><br />Alangkahindahnya bila hidup kita --orang-orang kolektivistik-- bisa mencontohkehidupan angsa --yang juga kolektivistik. Sayangnya, kita lebih senangmenerapkan gaya hidup individualistik. Seperti kepiting, hidup penuhpersaingan dan saling menjatuhkan. Padahal semua memiliki kesamaancita-cita yaitu kabur dari keranjang. Si empunya tidak pernah khawatirakan kaburnya kepiting itu satu demi satu karena mentalitasnya memangmentalitas individualistik. Kepiting tidak punya kecerdasan sosial yangmumpuni, mereka tidak mampu bekerjasama. Maksud hati mau kabur darikeranjang tapi terjebak pada egoisme individual dimana lebih senangmenguasai dan menginjak orang lain. Egoisme dan saling injak iniberakibat buruk pada kinerja kolektif, karena pada akhirnya tidakseorangpun bisa keluar secara selamat dari keranjang.<br /><a href="http://www.kikil.org/forum/showthread.php?tid=22144"><br />sumber</a></span> </div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6367087140788191750.post-81916157951417322682011-05-14T04:39:00.000-07:002011-08-13T23:32:29.191-07:00Kisah Seekor Anak Anjing<div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Sebuah toko hewan peliharaan (pet shop) memasang papan iklan yang<br />menarik<br />bagi anak-anak kecil, "dijual anak anjing". Segera saja seorang anak<br /><br />lelaki datang, masuk ke dalam toko dan bertanya "Berapa harga anak<br />anjing<br />yang anda jual itu?"<br /><br /><img alt="http://a4.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/206270_158628664196847_138259142900466_344889_1199019_n.jpg" src="http://a4.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/206270_158628664196847_138259142900466_344889_1199019_n.jpg" /><br /><br />Pemilik toko itu menjawab, "Harganya berkisar antara 30 - 50 Dollar."<br /><br />Anak lelaki itu lalu merogoh saku celananya dan mengeluarkan beberapa<br /><br />keping uang, "Aku hanya mempunyai 2,37 Dollar, bisakah aku<br />melihat-lihat<br />anak anjing yang anda jual itu?"<br /><br />Pemilik toko itu tersenyum. Ia lalu bersiul memanggil anjing-anjingnya.<br /><br />Tak lama dari kandang aning munculah anjingnya yang bernama Lady yang<br /><br />diikuti oleh lima ekor anak anjing. Mereka berlari-larian di sepanjang<br /><br />lorong toko. Tetapi, ada satu anak anjing yang tampak berlari<br />tertinggal<br />paling belakang.<br /><br />Si anak lelaki itu menunjuk pada anak anjing yang paling terbelakang<br />dan<br />tampak cacat itu. Tanyanya, "Kenapa dengan anak anjing itu?<br /><br />Pemilik toko menjelaskan bahwa ketika dilahirkan anak anjing itu<br />mempunyai<br />kelainan di pinggulnya, dan akan menderita cacat seumur hidupnya.<br /><br />Anak lelaki itu tampak gembira dan berkata, "Aku beli anak anjing yang<br /><br />cacat itu."<br /><br />Pemilik toko itu menjawab, "Jangan, jangan beli anak anjing yang cacat<br /><br />itu. Tapi jika kau ingin memilikinya, aku akan berikan anak anjing itu<br /><br />padamu."<br /><br />Anak lelaki itu jadi kecewa. Ia menatap pemilik toko itu dan berkata,<br />"Aku<br />tak mau kau memberikan anak anjing itu cuma-cuma padaku. Meski cacat<br />anak<br />anjing itu tetap mempunyai harga yang sama sebagaimana anak anjing yang<br /><br />lain. Aku akan bayar penuh harga anak anjing itu. Saat ini aku hanya<br /><br />mempunyai 2,35 Dollar. Tetapi setiap hari akan akan mengangsur 0,5<br />Dollar<br />sampai lunas harga anak anjing itu."<br /><br />Tetapi lelaki itu menolak, "Nak, kau jangan membeli anak anjing ini.<br />Dia<br />tidak bisa lari cepat. Dia tidak bisa melompat dan bermain sebagaimana<br /><br />anak anjing lainnya."<br /><br />Anak lelaki itu terdiam. Lalu ia melepas menarik ujung celana<br />panjangnya.<br />Dari balik celana itu tampaklah sepasang kaki yang cacat. Ia menatap<br /><br />pemilik toko itu dan berkata, "Tuan, aku pun tidak bisa berlari dengan<br /><br />cepat. Aku pun tidak bisa melompat-lompat dan bermain-main sebagaimana<br /><br />anak lelaki lain. Oleh karena itu aku tahu, bahwa anak anjing itu<br /><br />membutuhkan seseorang yang mau mengerti penderitaannya. "<br /><br />Kini pemilik toko itu menggigit bibirnya. Air mata menetes dari<br />sudut<br />matanya. Ia tersenyum dan berkata, "Aku akan berdoa setiap hari<br />agar<br />anak-anak anjing ini mempunyai majikan sebaik engkau."<br /><br />Bahkan mereka yang cacat pun mempunyai nilai yang sama dengan mereka<br />yang<br />normal...... .........</span></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6367087140788191750.post-43487803539479684452011-05-11T07:21:00.000-07:002011-08-13T23:32:29.191-07:00SANDAL JEPIT YANG TERHORMAT<div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Disebuah toko sepatu di kawasan perbelanjaan termewah di sebuah kota , nampak di etalase sebuah sepatu dengan anggun diterangi oleh lampu<br />yang indah. Dari tadi dia nampak jumawa dengan posisinya, sesekali dia menoleh ke kiri dan ke kanan untuk memamerkan kemolekan designnya, haknya yang tinggi dengan warna coklat tua semakin menambah kemolekan yang dimilikinya.<br /><br />Pada saat jam istirahat, seorang pramuniaga yang akan makan siang meletakkan sepasang sandal jepit tidak jauh dari letak sang sepatu. “Hai sandal jepit, sial sekali nasib kamu, diciptakan sekali saja dalam bentuk buruk dan tidak menarik”, sergah sang sepatu dengan nada congkak.<br /><br />Sandal jepit hanya terdiam dan melemparkan sebuah senyum persahabatan. “Apa menariknya menjadi sandal jepit ?, tidak ada kebanggaan bagi para pemakainya, tidak pernah mendapatkan tempat penyimpanan yang istimewa, dan tidak pernah disesali pada saat hilang, kasihan sekali kamu”, ujar sang sepatu dengan nada yang semakin tinggi dan bertambah sinis.<br /><br />Sandal jepit menarik nafas panjang, sambil menatap sang sepatu dengan tatapan lembut, dia berkata “Wahai sepatu yang terhormat, mungkin semua orang akan memiliki kebanggaan jika memakai sepatu yang indah dan mewah sepertimu. Mereka akan menyimpannya di tempat yang terjaga, membersihkannya meskipun masih bersih, bahkan sekali-sekali memamerkan kepada sanak keluarga maupun tetangga yang berkunjung ke rumahnya”. Sandal jepit berhenti berbicara sejenak dan membiarkan sang sepatu menikmati pujiannya.<br /><br />“Tetapi sepatu yang terhormat, kamu hanya menemaninya di didalam kesemuan, pergi ke kantor maupun ke undangan-undangan pesta untuk sekedar sebuah kebanggaan. Kamu hanya dipakai sesekali saja. Bedakan dengan aku. Aku siap menemani kemana saja pemakaiku pergi, bahkan aku sangat loyal meski dipakai ke toilet ataupun kamar mandi. Aku memunculkan kerinduan bagi pemakaiku. Setelah dia seharian dalam cengkeraman keindahanmu, maka manusia akan segera merindukanku. Karena apa wahai sepatu?. Karena aku memunculkan kenyamanan dan kelonggaran. Aku tidak membutuhkan perhatian dan perawatan yang spesial. Dalam kamus kehidupanku, jika kita ingin membuat orang bahagia maka kita harus menciptakan kenyamanan untuknya”, Sandal jepit berkata dengan antusias dan membiarkan sang sepatu terpana.<br /><br />“Sepatu ! Sahabatku yang terhormat, untuk apa kehebatan kalau sekedar untuk dipamerkan dan menimbulkan efek ketakutan untuk kehilangan. Untuk apa kepandaian dikeluarkan hanya untuk sekedar mendapatkan kekaguman.” Sepatu mulai tersihir oleh ucapan sandal jepit. “Tapi bukankah menyenangkan jika kita dikagumi banyak orang”, jawab sepatu mencoba mencari pembenar atas posisinya. Sandal jepit tersenyum dengan bijak “Sahabatku! ditengah kekaguman sesungguhnya kita sedang menciptakan tembok pembeda yang tebal, semakin kita ingin dikagumi maka sesungguhnya kita sedang membangun temboknya”<br /><br />Dari pintu toko nampak sang pramuniaga tergesa-gesa mengambil sandal jepit karena ingin bersegera mengambil air wudhu. Sambil tersenyum bahagia sandal jepit berbisik kepada sang sepatu “Lihat sahabatku, bahkan untuk berbuat kebaikanpun manusia mengajakku dan meninggalkanmu”<br /><br />Sepatu menatap kepergian sandal jepit ke mushola dengan penuh kekaguman seraya berbisik perlahan “Terima kasih, engkau telah memberikan<br />pelajaran yang berharga sahabatku, sandal jepit yang terhormat”.<br /><a href="http://www.kikil.org/forum/showthread.php?tid=24459"><br />sumber</a></span> </div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6367087140788191750.post-28898067861448864612011-05-10T06:08:00.000-07:002011-08-13T23:32:29.191-07:00Belajarlah untuk berkata cukup<div class="entry" style="font-family: inherit; text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><img alt="cukup-itu-berapa" class="aligncenter size-full wp-image-22190" height="275" src="http://gugling.com/wp-content/uploads/2011/04/cukup-itu-berapa.jpg" title="cukup-itu-berapa" width="465" /></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ada sebuah cerita, seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib. Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si petani mengucapkan kata “cukup”.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di depan hidungnya. Diambilnya beberapa ember untuk menampung uang kaget itu. Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan disana.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kucuran uang terus mengalir sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya. Masih kurang! Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Belum<br />cukup, dia membiarkan mata air itu terus mengalir hingga akhirnya petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya karena dia tak pernah bisa berkata cukup.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah kata “cukup”. Kapankah kita bisa berkata cukup? Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya.<br />Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih dibawah target. Istri mengeluh suaminya kurang perhatian. Suami berpendapat istrinya kurang pengertian. Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati. Semua merasa kurang dan kurang. Kapankah kita bisa berkata cukup?</span></div><div style="text-align: justify;"> <blockquote><span style="font-size: small;"> Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya. Cukup adalah persoalan kepuasan hati. Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri.</span></blockquote></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Tak perlu takut berkata cukup. Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">“Cukup” jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan berpuas diri. Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat apa yang telah kita terima, bukan apa yang belum kita dapatkan. Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Belajarlah mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Belajarlah untuk berkata “Cukup”</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Sumber: kaskus.us</span></div></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6367087140788191750.post-31917644326495009772011-05-10T06:00:00.000-07:002011-08-13T23:32:29.192-07:00Hukum Truk Sampah<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">Suatu hari saya naik sebuah taxi dan menuju ke Bandara. Kami<br />melaju pada jalur yang benar ketika tiba-tiba<br />sebuah mobil hitam melompat keluar dari tempat parkir tepat di<br />depan kami. Supir taxi menginjak pedal rem dalam-dalam hingga ban mobil<br />berdecit dan berhenti hanya beberapa cm dari mobil tersebut.<br /><br /><img alt="http://files.japanizmo.com/2008/08/img_taxi.jpg" src="http://files.japanizmo.com/2008/08/img_taxi.jpg" /><br /><br />Pengemudi mobil hitam tersebut mengeluarkan kepalanya &mulai<br />menjerit ke arah kami. Supir taxi hanya tersenyum & melambai pada orang<br />orang tersebut. Saya benar-benar heran dengan sikapnya yang bersahabat.<br />Maka saya bertanya, "Mengapa anda melakukannya? Orang itu hampir merusak<br />mobil anda dan dapat saja mengirim kita ke rumah sakit!" Saat itulah<br />saya belajar dari supir taxi tersebut mengenai apa yang saya kemudian<br />sebut "Hukum Truk Sampah".<br /><br />Ia menjelaskan bahwa banyak orang seperti truk sampah. Mereka<br />berjalan keliling membawa sampah, seperti frustrasi, kemarahan,<br />kekecewaan. Seiring dengan semakin penuh kapasitasnya, semakin mereka<br />membutuhkan tempat untuk membuangnya, & seringkali mereka membuangnya<br />kepada anda. Jangan ambil hati, tersenyum saja, lambaikan tangan,<br />berkati mereka, lalu lanjutkan hidup.<br /><br />Jangan ambil sampah mereka untuk kembali membuangnya kepada<br />orang lain yang anda temui, di tempat kerja, di<br />rumah atau dalam perjalanan. Intinya, orang yang sukses adalah<br />orang yang tidak membiarkan "truk sampah" mengambil alih hari-hari<br />mereka dengan merusak suasana hati.<br /><br />Hidup ini terlalu singkat untuk bangun di pagi hari dengan<br />penyesalan, maka:<br />Kasihilah orang yang memperlakukan anda dengan benar, berdoalah<br />bagi yang tidak.<br />Hidup itu 10% mengenai apa yang kau buat dengannya dan 90%<br />tentang bagaimana kamu menghadapinya.<br /><a href="http://www.kikil.org/forum/showthread.php?tid=25917"><br />sumber</a></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6367087140788191750.post-67144316388791050392011-05-09T06:30:00.000-07:002011-08-13T23:32:29.192-07:00NIKMATILAH KOPINYA, BUKAN CANGKIRNYA<div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Sekelompok alumni University California of Berkeley yang telah mapan dalam karir masing-masing berkumpul dan mendatangi professor kampus mereka yang telah tua. Percakapan segera terjadi dan mengarah pada komplain tentang stess di pekerjaan dan kehidupan mereka.<br />Menawari tamu-tamunya kopi, profesor pergi ke dapur dan kembali dengan poci besar berisi kopi dan cangkir berbagai jenis. Dari porselin, plastik, gelas, kristal, gelas biasa, beberapa di antaranya gelas mahal dan beberapa lainnya sangat indah, dan mengatakan pada para mantan mahasiswanya untuk menuang sendiri kopinya.<br /><br /><img alt="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzjD8rsQz2FT0Z_C5GQE-oKkadmqcJsuGDz0zeDPEMYOv3C08FIRX9kIobBj1qUEFY-KIg_p9TKJYE4S5WpAo9xqG3WboSJ1Try5fkmtpMWEAAqlqpoHSOYwjCyuCQRY5QA8a7hT4oJxte/s1600/cup-of-coffee.jpg" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzjD8rsQz2FT0Z_C5GQE-oKkadmqcJsuGDz0zeDPEMYOv3C08FIRX9kIobBj1qUEFY-KIg_p9TKJYE4S5WpAo9xqG3WboSJ1Try5fkmtpMWEAAqlqpoHSOYwjCyuCQRY5QA8a7hT4oJxte/s1600/cup-of-coffee.jpg" /><br /><br />Setelah semua mahasiswanya mendapat secangkir kopi di tangan, profesor itu mengatakan: "Jika kalian perhatikan, semua cangkir yang indah dan mahal telah diambil, yang tertinggal hanyalah gelas biasa dan yang murah saja. Meskipun normal bagi kalian untuk mengingini hanya yang terbaik bagi diri kalian, tapi sebenarnya itulah yang menjadi sumber masalah dan stress yang kalian alami."<br /><br />"Pastikan bahwa cangkir itu sendiri tidak mempengaruhi kualitas kopi. Dalam banyak kasus, itu hanya lebih mahal dan dalam beberapa kasus bahkan menyembunyikan apa yang kita minum. Apa yang kalian inginkan sebenarnya adalah kopi, bukanlah cangkirnya, namun kalian secara sadar mengambil cangkir terbaik dan kemudian mulai memperhatikan cangkir orang lain."<br /><br />"Sekarang perhatikan hal ini: Kehidupan bagai kopi, sedangkan pekerjaan, uang dan posisi dalam masyarakat adalah cangkirnya. Cangkir bagaikan alat untuk memegang dan mengisi kehidupan. Jenis cangkir yang kita miliki tidak mendefinisikan atau juga mengganti kualitas kehidupan yang kita hidupi. Seringkali, karena berkonsentrasi hanya pada cangkir, kita gagal untuk menikmati kopi yang Tuhan sediakan bagi kita."<br /><br />Tuhan memasak dan membuat kopi, bukan cangkirnya. Jadi nikmatilah kopinya, bukan cangkirnya.<br /><br />Sadarilah jika kehidupan Anda itu lebih penting dibanding pekerjaan Anda. Jika pekerjaan Anda membatasi diri Anda dan mengendalikan hidup Anda, Anda menjadi orang yang mudah diserang dan rapuh akibat perubahan keadaan.<br /><br />Pekerjaan akan datang dan pergi, namun itu seharusnya tidak mengubah diri Anda sebagai manusia. Pastikan Anda membuat tabungan kesuksesan dalam kehidupan selain dari pekerjaan Anda.</span></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6367087140788191750.post-38160610270366642622011-05-08T06:11:00.000-07:002011-08-13T23:32:29.192-07:00Pemerah Susu dan Embernya<div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Seorang wanita pemerah susu telah memerah susu dari beberapa ekor sapi dan berjalan pulang kembali dari peternakan, dengan seember susu yang dijunjungnya di atas kepalanya. Saat dia berjalan pulang, dia berpikir dan membayang-bayangkan rencananya kedepan.<br /><br /><img alt="http://darkwin98.files.wordpress.com/2011/03/57-pemerah-susu-dan-ember-nya.jpg" src="http://darkwin98.files.wordpress.com/2011/03/57-pemerah-susu-dan-ember-nya.jpg" style="cursor: -moz-zoom-out;" /><br /><br />"Susu yang saya perah ini sangat baik mutunya," pikirnya menghibur diri, "akan memberikan saya banyak cream untuk dibuat. Saya akan membuat mentega yang banyak dari cream itu dan menjualnya ke pasar, dan dengan uang yang saya miliki nantinya, saya akan membeli banyak telur dan menetaskannya, Sungguh sangat indah kelihatannya apabila telur-telur tersebut telah menetas dan ladangku akan dipenuhi dengan ayam-ayam muda yang sehat. Pada suatu saat, saya akan menjualnya, dan dengan uang tersebut saya akan membeli baju-baju yang cantik untuk di pakai ke pesta. Semua pemuda ganteng akan melihat ke arahku. Mereka akan datang dan mencoba merayuku, tetapi saya akan mencari pemuda yang memiliki usaha yang bagus saja!"<br /><br />Ketika dia sedang memikirkan rencana-rencananya yang dirasanya sangat pandai, dia menganggukkan kepalanya dengan bangga, dan tanpa disadari, ember yang berada di kepalanya jatuh ke tanah, dan semua susu yang telah diperah mengalir tumpah ke tanah, dengan itu hilanglah semua angan-angannya tentang mentega, telur, ayam, baju baru beserta kebanggaannya.<br /><br />Jangan menghitung ayam yang belum menetas.<br /><a href="http://www.kikil.org/forum/showthread.php?tid=40493"><br />sumber</a></span> </div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6367087140788191750.post-56264461247249018982011-05-02T07:18:00.000-07:002011-08-13T23:32:29.192-07:00Keputusan Hakim yang Bijaksana<div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Cerita ini terjadi di kota New York pada pertengahan 1930an ketika AS mengalami depresi ekonomi. Saat itu hari amat dingin. Di seluruh penjuru kota , orang-orang miskin nyaris kelaparan.<br /><br /><img alt="http://wpcontent.answcdn.com/wikipedia/commons/thumb/a/a4/American_judge.jpg/300px-American_judge.jpg" src="http://wpcontent.answcdn.com/wikipedia/commons/thumb/a/a4/American_judge.jpg/300px-American_judge.jpg" /><br /><br />Di suatu ruang sidang pengadilan, seorang hakim duduk menyimak tuntutan terhadap seorang wanita yang dituduh mencuri septong roti. Wanita itu berdalih bahwa anak perempuannya sakit, cucunya kelaparan, dan karena suaminya telah meninggalkan dirinya. Tetap saja penjaga toko yang rotinya dicuri menolak untuk membatalkan tuntutan. Ia memaksa bahwa wanita itu harus dihukum untuk menjadi contoh bagi yang lainnya.<br /><br />Hakim itu menghela nafasnya. Sebenarnya ia enggan menghakimi wanita ini.<br />Tetapi ia tidak punya pilihan lain. "Maafkan saya," katanya sambil memandang wanita itu. "Saya tidak bisa membuat pengecualian. Hukum adalah hukum, jadi Anda harus dihukum. Saya mendenda kamu sepuluh dolar, dan jika kamu tidak mampu membayarnya maka kamu harus masuk penjara sepuluh hari."<br /><br />Wanita itu tertunduk, hatinya remuk. Tanpa disadarinya, sang hakim mencopot topinya, mengambil uang sepuluh dolar dari dompetnya, dan meletakkan uang itu dalam topinya. Ia berkata kepada pengunjung sidang:<br />"Saya juga mendenda masing-masing orang yang hadir di ruang sidang ini sebesar lima puluh sen karena tinggal dan hidup di kota dan membiarkan seseorang kelaparan sampai harus mencuri untuk menyelamatkan cucunya dari kelaparan. Tuan Bailiff, tolong kumpulkan dendanya dalam topi ini lalu berikan kepada terdakwa."<br /><br />Akhir cerita, wanita itu meninggalkan ruang sidang sambil mengantongi empat puluh tujuh dolar dan lima puluh sen, termasuk di dalamnya lima puluh sen yang dibayarkan oleh penjaga toko yang malu karena telah menuntutnya. Tepuk tangan meriah dari kumpulan penjahat kecil, polisi New York , dan staf pengadilan yang berada dalam ruangan sidang mengiringi kepergian wanita itu.<br /><a href="http://www.kikil.org/forum/showthread.php?tid=48150"><br />sumber</a></span></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6367087140788191750.post-34956102590060370532011-04-29T07:07:00.000-07:002011-08-13T23:32:29.193-07:00Renungan Untuk Ayah<div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Suatu ketika, ada seorang anak wanita bertanya kepada Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk-bungkuk, disertai suara batuk-batuknya.<br /><br /><img alt="http://www.liesyoungwomenbelieve.com/assets/images/little%20girl%20kissing%20daddy.jpg" src="http://www.liesyoungwomenbelieve.com/assets/images/little%20girl%20kissing%20daddy.jpg" /><br /><br />Anak wanita itu bertanya pada ayahnya: Ayah , mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk?" Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sedang santai di beranda.<br /><br /><br />Ayahnya menjawab : "Sebab aku Laki-laki." Itulah jawaban Ayahnya.<br /><br />Anak wanita itu berguman : "Aku tidak mengerti."<br /><br /><br /><br />Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnya membuatnya tercenung rasa penasaran.<br /><br />Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak wanita itu, terus menepuk nepuk bahunya, kemudian Ayahnya mengatakan : "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang Laki-laki."<br /><br />Demikian bisik Ayahnya, membuat anak wanita itu tambah kebingungan.<br /><br />Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri Ibunya lalu bertanya :"Ibu mengapa wajah ayah menjadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian terbungkuk? Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit?"<br /><br />Ibunya menjawab: "Anakku, jika seorang Laki-laki yang benar benar bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian."<br /><br />Hanya itu jawaban Sang Bunda.<br /><br />Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja penasaran.<br /><br />Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam mimpi itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali.<br /><br />Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa penasarannya selama ini.<br /><br />"Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman teduh dan terlindungi. "<br /><br /><br /><br />"Ku-ciptakan bahunya yang kekar & berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya & kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya. "<br /><br />"Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya."<br /><br /><br /><br />"Kuberikan Keperkasaan & mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya & yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya."<br /><br /><br /><br />"Ku berikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat & membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya. "<br /><br /><br /><br />"Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai & mengasihi keluarganya, di dalam kondisi & situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya melukai hatinya.<br />Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi & mengasihi sesama saudara.""<br /><br />"Ku-berikan kebijaksanaan & kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan & menyadarkan, bahwa Istri yang baik adalah Istri yang setia terhadap Suaminya, Istri yang baik adalah Istri yang senantiasa menemani & bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Istri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar & saling melengkapi serta saling menyayangi."<br /><br /><br />"Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari & menemukan cara agar keluarganya bisa hidup di dalam keluarga bahagia & BADANNYA YANG TERBUNGKUK agar dapat membuktikan, bahwa sebagai laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya. "<br /><br />"Ku-berikan Kepada Laki-laki tanggungjawab penuh sebagai Pemimpin keluarga, sebagai Tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki, walaupun sebenarnya tanggungjawab ini adalah Amanah di Dunia & Akhirat."<br /><br /><br /><br />Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari, berlutut & berdoa hingga menjelang subuh.<br /><br />Setelah itu dia hampiri bilik Ayahnya yang sedang berdoa, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan Ayanya.<br /><br />" AKU MENDENGAR & MERASAKAN BEBANMU, AYAH."<br /><br /><br /><br />Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ayah...<br /><br /><br /><br />With Love<br /><br />to All Father<br /><br /><br /><br />Berbahagialah yang masih memiliki Ayah.<br /><br />Dan lakukanlah yang terbaik untuknya.<br /><br />Berbahagialah yang merasa sebagai ayah.<br /><br />Dan lakukanlah yang terbaik buat keluarga.<br /><a href="http://www.kikil.org/forum/showthread.php?tid=46457"><br />sumber</a></span></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6367087140788191750.post-42974870627083603102011-04-28T06:40:00.001-07:002011-08-13T23:32:29.193-07:005 Bola Kehidupan<div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Bayangkan hidup sebagai suatu permainan ketangkasan dimana kita harus memainkan keseimbangan 5 buah bola yang dilempar ke udara.</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><img alt="http://www.fringefestival.org/2008/images/shows/400/798.jpg" src="http://www.fringefestival.org/2008/images/shows/400/798.jpg" /></span></div><div> </div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Bola-bola tersebut bernama : <strong>Pekerjaan</strong>, <strong>Keluarga</strong>, <strong>Kesehatan</strong>, <strong>Teman </strong> dan <strong>Spirit </strong> dan kita harus menjaga agar ke-5 bola ini seimbang di udara. </span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kita akan segera mengerti bahwa ternyata "Pekerjaan" hanyalah sebuah bola karet. Jika kita menjatuhkannya maka ia akan dapat memantul kembali. </span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Tetapi empat bola lainnya yaitu Keluarga, Kesehatan, Teman dan Spirit terbuat dari gelas. Dan jika kita menjatuhkan salah satunya maka ia akan dapat terluka, tertandai, tergores, rusak atau bahkan hancur berkeping-keping. </span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Dan ingatlah mereka tidak akan pernah kembali seperti aslinya. Kita harus memahaminya benar dan berusaha keras untuk menyeimbangkannya </span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><strong>Bagaimana caranya? </strong></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><ol style="font-family: inherit; text-align: justify;"><li><span style="font-size: small;">Jangan rusak nilai kita dengan membandingkannya dengan nilai orang lain. Perbedaan yang ada diciptakan untuk membuat masing-masing diri kita special. </span></li><li><span style="font-size: small;">Jangan menganggap remeh sesuatu yang dekat di hati kita, melekatlah padanya seakan-akan ia adalah bagian yang membuat kita hidup, dimana tanpanya, hidup menjadi kurang berarti </span></li><li><span style="font-size: small;">Jangan biarkan hidup kita terpuruk di 'masa lampau' atau dalam mimpi masa depan. Satu hari hidup pada suatu waktu berarti hidup untuk seluruh waktu hidupmu. </span></li><li><span style="font-size: small;">Jangan menyerah ketika masih ada sesuatu yang dapat kita berikan. Tidak ada yang benar-benar kalah sampai kita berhenti berusaha. </span></li><li><span style="font-size: small;">Janganlah takut mengakui bahwa diri kita tidaklah sempurna. Ketidaksempurnaan inilah yang merupakan sulaman benang rapuh untuk mengikat kita satu sama lain. </span></li><li><span style="font-size: small;">Jangan takut menghadapi resiko. Anggaplah resiko sebagai kesempatan kita untuk belajar bagaimana menjadi berani. </span></li><li><span style="font-size: small;">Jangan berusaha untuk mengunci cinta dalam hidupmu dengan berkata "tidak mungkin saya temukan". Cara tercepat untuk mendapatkan cinta adalah dengan memberinya, cara tercepat untuk kehilangan cinta adalah dengan menggenggamnya sekencang mungkin, dan cara terbaik untuk menjaga agar cinta tetap tumbuh adalah dengan memberinya 'sayap'. </span></li><li><span style="font-size: small;">Jangan lupa bahwa kebutuhan emosi terbesar dari seseorang adalah kebutuhan untuk merasa dihargai. </span></li><li><span style="font-size: small;">Jangan takut untuk belajar sesuatu. Ilmu pengetahuan adalah harta karun yang selalu dapat kita bawa kemanapun tanpa membebani. </span></li></ol><div style="text-align: justify;"> </div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Dan akhirnya : </span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">MASA LALU adalah <strong>SEJARAH </strong>, MASA DEPAN merupakan <strong>MISTERI </strong>dan SAAT INI adalah <strong>KARUNIA. </strong>Itulah kenapa dalam bahasa Inggris SAAT INI disebut "The Present". </span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><strong>Free your heart from hatred</strong><strong>Free your mind from worries.</strong><strong>Live simply.</strong><strong>Give more.</strong><strong>Expect less.</strong></span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><a href="http://www.dudung.net/artikel-bebas/5-bola-kehidupan.html"><br /><strong></strong></a></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><strong style="font-family: inherit;"><a href="http://www.dudung.net/artikel-bebas/5-bola-kehidupan.html">sumber</a></strong></span></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6367087140788191750.post-19849437285380754982011-04-26T06:02:00.000-07:002011-08-13T23:32:29.193-07:00Belajar Dari Kisah Sepatu<div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Suatu hari di beranda sebuah rumah, tepatnya di rak sepatu yang terisi dengan beberapa pasang sepatu terjadilah ribut-ribut antara 2 pasang sepatu. Sepasang sepatu yang pertama disebut dengan Sepatu A dan sepatu yang kedua disebut dengan Sepatu B.<br /><br /><img alt="http://wb5.itrademarket.com/pdimage/83/2425183_001.jpg" src="http://wb5.itrademarket.com/pdimage/83/2425183_001.jpg" style="cursor: -moz-zoom-out;" /><br /><br />Saat itu, sepatu A baru saja dipakai untuk jalan-jalan oleh tuan nya. Keadaan sepatu A sudah kotor dan jahitan sepatunya sudah sedikit terbuka. Sedangkan sepatu B masih bersih dan kinclong karena memang sepatu B ini hampir tidak pernah dipakai oleh tuannya.<br /><br />“Yah, kasian sekali kamu A, hampir tiap hari dipakai oleh tuan. Kayak aku dong, hidup santai – santai aja dan selalu bisa beristirahat di rak” kata Sepatu B meledek Sepatu A.<br /><br />“Loh?! Dasar kamu ini, lebih baik aku dipakai terus daripada nganggur kayak kamu” sahut si Sepatu A membalas.<br /><br />“Jangan sok baik kamu! Lihat, gara-gara dipakai terus badan kamu sudah mulai terlihat tidak indah lagi. Kamu pasti iri sama badanku yang masih mulus ini” kata Sepatu B yang masih ngotot.<br /><br />“Bukannya aku sok baik, tapi lebih baik aku rusak , hancur karena terpakai dan bermanfaat bagi manusia dibandingkan aku harus rusak karena hancur sendiri di sebuah rak sepatu karena terkena proses alami menjadi debu. Aku tidak mau hancur sia-sia seperti itu”<br /><br />“Apa maksudmu?! Kamu mau menyindir aku karena aku tidak pernah terpakai dan akan hancur sendirinya?!<br /><br />Sepatu B pun mulai panik dan marah. “Tidak, aku tidak menyindirmu kok. Kita ini adalah sepatu, aku hanya ingin mengingatkanmu bahwa apabila kita ini tidak dipakai, lama lama akan hancur dan rapuh sendirinya menjadi debu. Jadi bukan berarti santai-santai dan tidak pernah dipakai itu kamu senang. Harusnya kamu was-was, karena kamu itu bisa hancur sia-sia. Sayang potensi dan bakat mu untuk melindungi kaki manusia tidak terpakai”<br />Sepatu B pun termenung sejenak dan tidak dapat berkomentar lagi. Ia memikirkan bagaimana nasib nya sekarang.<br /><br />“Sekarang kita lihat, aku mungkin sudah mulai tidak indah. Kotor dan jahitan sudah mulai lepas. Tapi aku akan bertahan lebih lama dari mu, karena aku sudah sering terlatih untuk menjadi lentur dan kuat. Aku terbiasa dalam segala keadaan, mau itu panas, dingin, becek, licin. Makanya aku menjadi sepatu yang kuat walaupun tidak nampak begitu indah dari luar.” Kata Sepatu A yang kembali menjelaskan.<br /><br />“Maafkan aku ya A, aku telah mengejekmu. Ternyata kamu lebih bermanfaat dari aku, dan aku ini seperti sepatu sia-sia saja. Semoga aku dapat bermanfaat di hari depan. Terima kasih ya telah menyadarkan ku” jawab Sepatu B yang telah sadar.<br /><br />Cerita tadi adalah suatu cerita yang sebenarnya dapat kita gambarkan sebagai cerita tentang diri kita masing-masing. Sepatu B itu kita, dan Sepatu A adalah orang tua / guru / teman kita yang sering kali mengingatkan kita. <span style="font-weight: bold;"><span style="text-decoration: underline;">Kita dapat belajar dari cerita tadi bahwa kita terlahir sebagai manusia adalah suatu KARUNIA YANG BAIK.</span></span> Karena di dunia manusia inilah kita dapat sebanyak-banyaknya menanam bibit kebajikan dan dapat bermanfaat bagi orang lain. Sebagai manusia, kita semua memiliki potensi dan bakat masing-masing, tapi sering kali kita sia-siakan begitu saja dan tidak mau mengasahnya. Kita itu sering kali hanya mau ENAK-ENAKAN dan tidak mau merasakan PAHIT terlebih dahulu. Padahal hal itulah yg memperkuat mental kita.<br /><br />Potensi dan bakat itu harus di asah dan dipakai. Apabila tidak, akan terbuang sia-sia begitu saha. Janganlah hanya berdiam diri, tapi galilah potensi dan bakat yang ada di dalam diri kita. Walaupun itu harus terluka dan gagal. Itu akan menjadi modal kita untuk sukses dan bermanfaat bagi orang lain. Contoh lain, apabila seorang yang sudah 2 tahun belajar bahasa Mandarin di China, lalu setelah pulang ke Indonesia tidak pernah melatih dan menggunakan bahasa Mandarin yang telah dipelajarinya, apakah 1 tahun ke depan ia masih tetab bisa berbahasa Mandarin? Bisa, tapi kemampuan nya terus berkurang tiap hari nya. Mungkin beberapa tahun lagi ia akan lupa total bila tidak pernah mengasahnya lagi.<br /><br />Intinya adalah Kita jangan takut untuk menggali potensi dan bakat diri kita dan harus mengasah, menggunakannya baik-baik agar tidak menjadi sia-sia dan hilang begitu saja.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">“Lebih baik mati dalam perang dan kalah dalam pertandingan secara terhormat dibandingkan hanya berdiam diri dan tidak bertempur / tidak bertanding sama sekali.”</span><br /><br />Dari cerita di atas juga kita belajar dari sikap Sepatu A, yaitu bijaksana. Sudahkah kita bijaksana hari ini? Sepatu A menanggapi ledekan Sepatu B dengan sikap tenang tanpa menggunakan nada tinggi. Begitulah harusnya manusia yang bijak menanggapi segala sestau dengan tenang dan kepala dingin. Karena dengan sikap tenang, lawan bicara kita pun akan menjadi kalem dengan sendirinya. Begitu juga dengan Sepatu A yang mau mengingatkan Sepatu B yang telah terjerumus. Itulah fungsi manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Yaitu saling mengingatkan kepada teman untuk tetap berada direl dan jalur yang benar.<br /><br /><span>“Saya mau SUKSES dan JUARA, tapi saya kemungkinan akan mengalami GAGAL dan KALAH. Karena itu semua adalah proses pembelajaran bagi diri saya untuk menjadi yang terbaik dari yang terbaik.”</span><br /><br /><span>Believe You Can Change, You Will get Chance!<br /><a href="http://www.kikil.org/forum/showthread.php?tid=58646"><br />sumber</a></span></span></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6367087140788191750.post-84425378189296940542011-04-19T07:33:00.000-07:002011-08-13T23:32:29.193-07:00Genggaman Tanganmu<div class="entry" style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kawan,</span><br /><span style="font-size: small;">Lihatlah telapak tanganmu!<br />Ada beberapa garis utama yg menentukan nasib…</span><br /><span style="font-size: small;">#Ada garis kehidupan<br />#Ada garis rezeki<br />#Ada pula garis jodoh</span><br /><span style="font-size: small;">Sekarang, menggenggamlah…</span><br /><span style="font-size: small;">Dimana semua garis tadi?<br />Semua garis tadi ada di dalam genggaman mu…</span><br /><span style="font-size: small;"><img alt="dunia-dalam-genggaman-tangan" class="aligncenter size-full wp-image-21693" height="275" src="http://gugling.com/wp-content/uploads/2011/04/dunia-dalam-genggaman-tangan.jpg" title="dunia-dalam-genggaman-tangan" width="465" /></span><br /><h3><span style="font-size: small;">Apa artinya??</span></h3><span style="font-size: small;">- Apapun takdir dan keadaan mu kelak, semua itu ada dalam genggaman mu sendiri….</span><br /><span style="font-size: small;">- Berjuang dan berusaha dengan keras untuk menentukan nasib sendiri.</span><br /><span style="font-size: small;">Tapi, coba lihat lagi genggaman mu itu…</span><br /><span style="font-size: small;">Ternyata masih ada garis yang tidak ikut tergenggam bukan?</span><br /><span style="font-size: small;">Sisa garis itulah yang ada di luar kendalimu…<br />Di sanalah letak kekuatan TUHAN dan itulah bagianNya TUHAN… <img alt=":)" class="wp-smiley" src="http://gugling.com/wp-includes/images/smilies/icon_smile.gif" /></span><br /><span style="font-size: small;">Maka, genggam dan lakukan bagianmu dengan kerja keras dan dengan kesungguhan hati…<br />dan, jangan lupa… bawalah semua itu pada TUHAN, karena tidak semua hal mampu kita lakukan!</span></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6367087140788191750.post-31040596590523148722011-04-19T06:58:00.001-07:002011-08-13T23:32:29.194-07:00Berbelanja di toko istri<div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Sebuah toko yg menjual istri baru, dibuka dimn pria dpt memilih wanita untuk dijadikan sebagai seorang istri. <br /><br />Di antara instruksi2 yg ada di pintu masuk, terdpt instruksi yg menunjukkan bgmn aturan main utk masuk toko tsb: "Kamu hny dpt mengunjungi toko ini SATU KALI!" </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />Toko tsb terdiri dr 6 lantai dimn setiap lantai akan menunjukkan kelompok calon istri. </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />Semkn tinggi lantainya, semkn tinggi pula nilai wanita tsb. Kamu dpt memilih wanita di lantai tertnt/lbh memilih ke lantai berikutnya, tp dgn syarat tdk bs turun lg ke lantai sblmnya kecuali utk keluar dr toko. </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />Lalu, seorang pria pun pergi ke " TOKO ISTRI " tsb untuk mencari istri. Di stp lantai terdpt tulisan spt ini: </span> <span style="font-size: small;"><br />Lt 1: <br />"Wanita di lt ini taat pd Tuhan & pandai memasak." <br /><br />Pria itu tersenyum, kmd dia naik ke lantai selanjutnya. </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />Lt 2: </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />"Wanita di lt ini taat pd Tuhan, pandai memasak & lemah lembut." </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />Kmbali pria itu naik ke lantai selanjutnya. </span> <span style="font-size: small;"><br />Lt 3: <br />"Wanita di lt ini taat pd Tuhan, pandai memasak, lemah lembut & cantik." <br /><br />''Wow!'', ujar sang pria, tetapi pikirannya msh penasaran & trs naik. </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />Lalu smpailah pria itu di lt. 4 n terdpt tulisan: </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />"Wanita di lt ini taat pd Tuhan, pandai memasak, lemah lembut, cantik banget & syg anak." </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />''Ya ampun!'' Dia berseru, ''Aku hampir tak percaya!'' </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />Dan dia tetap mlanjutkan ke lt 5: </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />"Wanita di lt ini taat pd Tuhan, pandai memasak, lemah lembut, cantik banget, syg anak & sexy." </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />Dia tergoda utk berhenti tp kmd dia melangkah ke lt. 6 & terdpt tulisan: </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />"Anda adalah pengunjung yg ke 4.363.012.000. Tdk ada wanita di lantai ini. Lantai ini hny semata2 pembuktian utk pria yg tdk pernah puas." </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />Trm ksh tlh berblanja di " TOKO ISTRI ". Mohon hati2 ketika keluar dr sini. </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />=D =)) =D </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />Pesan moral ini bkn cm utk pria tp jg wanita: "Tetaplah slalu merasa puas akan pasangan yg sudah Tuhan sediakan. Jgn terus mencari yg terbaik tp jadikanlah yg ada yg terbaik buat anda, karna Tuhan sudah sediakan, itulah pasangan yg terbaik bagi kamu seumur hidupmu hingga maut memisahkan.":) </span> </div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6367087140788191750.post-10275932186329205982011-04-19T06:58:00.000-07:002011-08-13T23:32:39.003-07:00Berbelanja di toko istri<div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Sebuah toko yg menjual istri baru, dibuka dimn pria dpt memilih wanita untuk dijadikan sebagai seorang istri. <br /><br />Di antara instruksi2 yg ada di pintu masuk, terdpt instruksi yg menunjukkan bgmn aturan main utk masuk toko tsb: "Kamu hny dpt mengunjungi toko ini SATU KALI!" </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />Toko tsb terdiri dr 6 lantai dimn setiap lantai akan menunjukkan kelompok calon istri. </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />Semkn tinggi lantainya, semkn tinggi pula nilai wanita tsb. Kamu dpt memilih wanita di lantai tertnt/lbh memilih ke lantai berikutnya, tp dgn syarat tdk bs turun lg ke lantai sblmnya kecuali utk keluar dr toko. </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />Lalu, seorang pria pun pergi ke " TOKO ISTRI " tsb untuk mencari istri. Di stp lantai terdpt tulisan spt ini: </span> <span style="font-size: small;"><br />Lt 1: <br />"Wanita di lt ini taat pd Tuhan & pandai memasak." <br /><br />Pria itu tersenyum, kmd dia naik ke lantai selanjutnya. </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />Lt 2: </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />"Wanita di lt ini taat pd Tuhan, pandai memasak & lemah lembut." </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />Kmbali pria itu naik ke lantai selanjutnya. </span> <span style="font-size: small;"><br />Lt 3: <br />"Wanita di lt ini taat pd Tuhan, pandai memasak, lemah lembut & cantik." <br /><br />''Wow!'', ujar sang pria, tetapi pikirannya msh penasaran & trs naik. </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />Lalu smpailah pria itu di lt. 4 n terdpt tulisan: </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />"Wanita di lt ini taat pd Tuhan, pandai memasak, lemah lembut, cantik banget & syg anak." </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />''Ya ampun!'' Dia berseru, ''Aku hampir tak percaya!'' </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />Dan dia tetap mlanjutkan ke lt 5: </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />"Wanita di lt ini taat pd Tuhan, pandai memasak, lemah lembut, cantik banget, syg anak & sexy." </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />Dia tergoda utk berhenti tp kmd dia melangkah ke lt. 6 & terdpt tulisan: </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />"Anda adalah pengunjung yg ke 4.363.012.000. Tdk ada wanita di lantai ini. Lantai ini hny semata2 pembuktian utk pria yg tdk pernah puas." </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />Trm ksh tlh berblanja di " TOKO ISTRI ". Mohon hati2 ketika keluar dr sini. </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />=D =)) =D </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />Pesan moral ini bkn cm utk pria tp jg wanita: "Tetaplah slalu merasa puas akan pasangan yg sudah Tuhan sediakan. Jgn terus mencari yg terbaik tp jadikanlah yg ada yg terbaik buat anda, karna Tuhan sudah sediakan, itulah pasangan yg terbaik bagi kamu seumur hidupmu hingga maut memisahkan.":) </span> </div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6367087140788191750.post-78231608798978576712011-04-17T22:38:00.000-07:002011-08-13T23:32:29.194-07:00Genggaman Tanganmu<div class="entry" style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kawan,</span><br /><span style="font-size: small;">Lihatlah telapak tanganmu!<br />Ada beberapa garis utama yg menentukan nasib…</span><br /><span style="font-size: small;">#Ada garis kehidupan<br />#Ada garis rezeki<br />#Ada pula garis jodoh</span><br /><span style="font-size: small;">Sekarang, menggenggamlah…</span><br /><span style="font-size: small;">Dimana semua garis tadi?<br />Semua garis tadi ada di dalam genggaman mu…</span><br /><span style="font-size: small;"><img alt="dunia-dalam-genggaman-tangan" class="aligncenter size-full wp-image-21693" height="275" src="http://gugling.com/wp-content/uploads/2011/04/dunia-dalam-genggaman-tangan.jpg" title="dunia-dalam-genggaman-tangan" width="465" /></span><br /><h3><span style="font-size: small;">Apa artinya??</span></h3><span style="font-size: small;">- Apapun takdir dan keadaan mu kelak, semua itu ada dalam genggaman mu sendiri….</span><br /><span style="font-size: small;">- Berjuang dan berusaha dengan keras untuk menentukan nasib sendiri.</span><br /><span style="font-size: small;">Tapi, coba lihat lagi genggaman mu itu…</span><br /><span style="font-size: small;">Ternyata masih ada garis yang tidak ikut tergenggam bukan?</span><br /><span style="font-size: small;">Sisa garis itulah yang ada di luar kendalimu…<br />Di sanalah letak kekuatan TUHAN dan itulah bagianNya TUHAN… <img alt=":)" class="wp-smiley" src="http://gugling.com/wp-includes/images/smilies/icon_smile.gif" /></span><br /><span style="font-size: small;">Maka, genggam dan lakukan bagianmu dengan kerja keras dan dengan kesungguhan hati…<br />dan, jangan lupa… bawalah semua itu pada TUHAN, karena tidak semua hal mampu kita lakukan!</span></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6367087140788191750.post-71820456366992579562011-04-17T03:08:00.000-07:002011-08-13T23:32:29.194-07:00Sebab Semua Ini Hanya Sementara<div class="entry" style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kehidupan kita di dunia ini hanyalah tamu.<br />Karena tamu, maka kehadiran kita hanyalah sementara.</span><br /><span style="font-size: small;">Kaya atau miskin hanyalah sementara.<br />Segala kejayaan atau kegagalan hanyalah sekian puluh tahun.<br />Jabatan, kedudukan, popularitas dan kemuliaan tidak selamanya.</span><br /><span style="font-size: small;">Tidak ada yang menjadi bapak atau ibu selamanya.<br />Tidak ada suami atau istri yang abadi.<br />Tidak ada Presiden atau Raja selamanya.<br />Tidak ada Direktur atau Manager yang abadi.<br />Sebab kita semua hanya tamu.</span><br /><span style="font-size: small;">Karena tamu,<br />Begitu waktunya tiba,<br />Kita semua harus beranjak pergi.</span><br /><span style="font-size: small;">Semua harta benda, emas permata, rumah dan kendaraan hanyalah pinjaman.</span><br /><span style="font-size: small;">Walaupun semua aset adalah hasil jerih payah keringat anda,<br />Walaupun anda memiliki surat kepemilikan yang sah dan semua harta benda atas nama anda secara hukum,</span><br /><span style="font-size: small;">Namun semuanya hanyalah kepemilikan sementara.</span><br /><span style="font-size: small;"><img alt="harta" class="aligncenter size-full wp-image-21576" height="275" src="http://gugling.com/wp-content/uploads/2011/04/harta.jpg" title="harta" width="465" /></span><br /><span style="font-size: small;">Semua hanyalah pinjaman.</span><br /><span style="font-size: small;">Karena pinjaman,<br />Begitu waktunya tiba,<br />Harus dikembalikan.</span><br /><span style="font-size: small;">Semua yang ada di badan anda,<br />Yang terkalung di leher anda,<br />Yang terselip di jari,<br />Yang dikenakan di pergelangan tangan,<br />Yang tersimpan di saku,<br />Semua harus dikembalikan sama seperti ketika Anda belum memilikinya.</span><br /><span style="font-size: small;">“Ketika lahir, dua tangan anda kosong.<br />Ketika meninggal, kedua tangan anda juga kosong”</span><br /><span style="font-size: small;">Waktu datang anda tidak membawa apa-apa,<br />Waktu pergi anda juga tidak membawa apa-apa</span><br /><span style="font-size: small;">Jangan sombong karena kaya dan berkedudukan,<br />Jangan minder karena miskin dan tidak memiliki apa-apa.<br />Bukankah kita semua hanyalah tamu,<br />Dan semua milik kita hanyalah pinjaman???</span><br /><span style="font-size: small;">Tetaplah rendah hati,<br />Seberapapun tinggi kedudukan anda.<br />Dan tetaplah percaya diri,<br />Seberapapun miskinnya kita.</span><br /><span style="font-size: small;">Tuhan memberkati kita semua <img alt=":)" class="wp-smiley" src="http://gugling.com/wp-includes/images/smilies/icon_smile.gif" /></span></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6367087140788191750.post-69710131917831188722011-04-16T01:53:00.000-07:002011-08-13T23:32:29.194-07:0010 Sebab dihapusnya dosa-dosa manusia<div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Manusia adalah makhluk yang penuh dengan Dosa, Semua manusia pasti pernah membuat Dosa, Bahkan Nabi pun pernah berbuat dosa. Namun justru disinilah manusia diuji, bagaimana sikap manusia dalam menanggapi dosa tersebut. Jika seorang manusia bisa belajar terhadap dosa-dosa yang pernah dibuatnya, maka manusia itu adalah manusia yang beruntung.<br /><br />Allah sangat adil dan pemurah, karena itulah Allah akan selalu mengampuni manusia dan menghapus dosa-dosa manusia yang mau bertaubat.<br /><br />Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu mengatakan:</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">“Dosa-dosa itu akan mengurangi keimanan. Jika seorang hamba bertaubat, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mencintainya. Derajatnya akan diangkat disebabkan taubatnya.</span><br /><br /><span style="font-size: small;">Sebagian salaf mengatakan: ‘Dahulu setelah Nabi Dawud ‘alaihissalam bertaubat, keadaannya lebih baik dibandingkan sebelum terjatuh dalam kesalahan. Barangsiapa yang ditakdirkan untuk bertaubat maka dirinya seperti yang dikatakan Sa’id ibnu Jubair radhiyallahu ‘anhu, “Sesungguhnya seorang hamba yang melakukan amalan kebaikan, bisa jadi dengan sebab amalan kebaikannya itu akan memasukkannya ke dalam neraka.</span><br /><br /><br /><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgATBXRaA4az9yuYkLMGGSQNB0y3uOUvDPeX4llmDsAHBKbnDgd2VReudzbAG4QZTpHM2Zsm3T2pwfj4eWWyKZ-tqBXLM5WiwIX2BLeN1fu5H5kvdVoJcCRAQ1AuKz1Ma3G_NDyI-ixadLu/s1600/padam+dosa.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5589774437536446706" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgATBXRaA4az9yuYkLMGGSQNB0y3uOUvDPeX4llmDsAHBKbnDgd2VReudzbAG4QZTpHM2Zsm3T2pwfj4eWWyKZ-tqBXLM5WiwIX2BLeN1fu5H5kvdVoJcCRAQ1AuKz1Ma3G_NDyI-ixadLu/s400/padam+dosa.jpg" style="cursor: pointer; height: 240px; width: 320px;" /></a></span><br /><br /><br /><span style="font-size: small;">Bisa jadi pula seorang hamba melakukan amalan kejelekan akan tetapi membawa dirinya masuk ke dalam surga. Hal itu karena ia membanggakan amalan kebaikannya. Sebaliknya, hamba yang terjatuh ke dalam kejelekan membawa dirinya untuk meminta ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengampuni kesalahan-kesalahannya.”</span><br /><br /><span style="font-size: small;">Telah disebutkan dalam hadits yang shahih bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:</span><br /><br /><span style="font-size: small;">الْأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِمِ</span><br /><span style="font-size: small;">“Amal-amal (seorang hamba) tergantung amalan-amalan yang dikerjakan pada akhir kehidupannya.”</span><br /><br /><span style="font-size: small;">Sesungguhnya kesalahan/dosa seorang mukmin akan dihapuskan dengan sepuluh sebab, sebagai berikut:</span><br /><br /><span style="font-size: small;"><span><span style="font-style: italic;">1. Bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengampuninya. Karena seseorang yang bertaubat dari sebuah dosa seperti orang yang tidak memiliki dosa.</span></span><span><span style="font-style: italic;"></span></span></span><br /><span style="font-size: small;"><span><span style="font-style: italic;"></span></span></span><br /><span style="font-size: small;"><span><span style="font-style: italic;">2. Meminta ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengampuninya.</span></span></span><br /><br /><span style="font-size: small;"><span><span style="font-style: italic;">3. Mengerjakan amalan-amalan kebaikan, karena amalan-amalan kebaikan akan menghapuskan amalan-amalan kejelekan.</span></span><span><span style="font-style: italic;"></span></span></span><br /><span style="font-size: small;"><span><span style="font-style: italic;"></span></span></span><br /><span style="font-size: small;"><span><span style="font-style: italic;">4. Mendapatkan doa dari saudara-saudaranya yang beriman. Mereka memberikan syafaat kepadanya ketika masih hidup dan sesudah meninggal.</span></span></span><br /><br /><span style="font-size: small;"><span><span style="font-style: italic;">5. Mendapatkan hadiah pahala dari amalan-amalan saudara-saudaranya yang beriman agar Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan manfaat kepadanya dari hadiah tersebut.</span></span><span><span style="font-style: italic;"></span></span></span><br /><span style="font-size: small;"><span><span style="font-style: italic;"></span></span></span><br /><span style="font-size: small;"><span><span style="font-style: italic;">6. Mendapatkan syafaat dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.</span></span><span><span style="font-style: italic;"></span></span></span><br /><span style="font-size: small;"><span><span style="font-style: italic;"></span></span></span><br /><span style="font-size: small;"><span><span style="font-style: italic;">7. Mendapatkan musibah-musibah di dunia ini yang akan menghapuskan dosa-dosanya.</span></span><span><span style="font-style: italic;"></span></span></span><br /><span style="font-size: small;"><span><span style="font-style: italic;"></span></span></span><br /><span style="font-size: small;"><span><span style="font-style: italic;">8. Mendapatkan ujian-ujian di alam barzakh yang akan menghapus dosa-dosanya.</span></span><span><span style="font-style: italic;"></span></span></span><br /><span style="font-size: small;"><span><span style="font-style: italic;"></span></span></span><br /><span style="font-size: small;"><span><span style="font-style: italic;">9. Mendapatkan ujian-ujian di padang Mahsyar pada hari kiamat yang akan menghapuskan dosa-dosanya.</span></span><span><span style="font-style: italic;"></span></span></span><br /><span style="font-size: small;"><span><span style="font-style: italic;"></span></span></span><br /><span style="font-size: small;"><span><span style="font-style: italic;">10. Mendapatkan rahmat dari Arhamur Rahimin, Allah Subhanahu wa Ta’ala.</span></span></span><br /><br /><span style="font-size: small;">Barangsiapa yang tidak memiliki salah satu sebab dari sebab-sebab yang bisa menghapuskan dosa-dosa ini, janganlah ia mencela kecuali kepada dirinya sendiri. Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:</span><br /><br /><span style="font-size: small;">يَا عِبَادِي إِنَّمَا هِيَ أَعْمَالُكُمْ أُحْصِيهَا لَكُمْ ثُمَّ أُوَفِّيكُمْ إِيَّاهَا فَمَنْ وَجَدَ خَيْرًا فَلْيَحْمَدِ اللهَ وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذَلِكَ فَلَا يَلُومَنَّ إِلَّا نَفْسَهُ</span><br /><span style="font-size: small;">“Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya ini adalah amalan-amalanmu. Aku menghitungnya untukmu kemudian Aku membalasinya untukmu. Maka barangsiapa yang mendapatkan kebaikan hendaklah ia memuji Allah, dan barangsiapa yang mendapatkan selain daripada itu maka janganlah ia mencela kecuali kepada dirinya sendiri.”</span><br /><br /><span style="font-size: small;">(Diambil dari Risalah Tuhfatul ‘Iraqiyah fi A’malil Qalbiyyah hal. 32-33, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu)</span></div><div style="text-align: justify;">Diambil dari : <a href="http://www.ikhwanmuslim.or.id/?content=article_detail&idb=107">http://www.ikhwanmuslim.or.id</a><span style="font-size: small;"> </span></div></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"></span></span></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6367087140788191750.post-3710338818332608252011-04-03T08:01:00.000-07:002011-08-13T23:32:29.195-07:00Renungan Kisah Seorang Ibu Bermata Satu<div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ibuku hanya memiliki satu mata. Aku membencinya…sungguh memalukan. Ia menjadi juru masak di sekolah, untuk membiayai keluarga. Suatu hari ketika aku masih SD, ibuku datang. Aku sangat malu. Mengapa ia lakukan ini? Aku memandangnya dengan penuh kebencian dan melarikan. Keesokan harinya di sekolah…<br /><a href="" name="more"></a><br />“Ibumu hanya punya satu mata?!?!”….eeeeee, jerit seorang temanku.<br />Aku berharap ibuku lenyap dari muka bumi. Ujarku pada ibu,<br />“Bu…. Mengapa Ibu tidak punya satu mata lainnya? Kalau Ibu hanya ingin membuatku ditertawakan, lebih baik Ibu mati saja!!!”<br /><br />Ibuku tidak menyahut. Aku merasa agak tidak enak, tapi pada saat yang bersamaan, lega rasanya sudah mengungkapkan apa yang ingin sekali kukatakan selama ini… Mungkin karena Ibu tidak menghukumku, tapi aku tak berpikir sama sekali bahwa perasaannya sangat terluka karenaku.</span> <span style="font-size: small;"><br />Malam itu..<br /><br />Aku terbangun dan pergi ke dapur untuk mengambil segelas air. Ibuku sedang menangis, tanpa suara, seakan-akan ia takut aku akan terbangun karenanya. I memandangnya sejenak, dan kemudian berlalu. Akibat perkataanku tadi, hatiku tertusuk. Walaupun begitu, aku membenci ibuku yang sedang menangis dengan satu matanya. Jadi aku berkata pada diriku sendiri bahwa aku akan tumbuh dewasa dan menjadi orang yang sukses.</span> <span style="font-size: small;"><br /><br />Kemudian aku belajar dengan tekun. Kutinggalkan ibuku dan pergi ke Singapura untuk menuntut ilmu. Lalu aku pun menikah. Aku membeli rumah. Kemudian akupun memiliki anak. Kini aku hidup dengan bahagia sebagai seorang yang sukses. Aku menyukai tempat tinggalku karena tidak membuatku teringat akan ibuku. Kebahagian ini bertambah terus dan terus, ketika.. Apa?! Siapa ini?! Itu ibuku…Masih dengan satu matanya. Seakan-akan langit runtuh menimpaku. Bahkan anak-anakku berlari ketakutan, ngeri melihat mata Ibuku.</span> <span style="font-size: small;"><br />Kataku,<br /><br />“Siapa kamu?! Aku tak kenal dirimu!!”</span> <span style="font-size: small;"><br />Untuk membuatnya lebih dramatis, aku berteriak padanya,<br />“Berani-beraninya kamu datang ke sini dan menakuti anak-anakku!!”<br />“KELUAR DARI SINI! SEKARANG!!”<br /><br />Ibuku hanya menjawab perlahan, “Oh, maaf. Sepertinya saya salah alamat,” dan ia pun berlalu. Untung saja…ia tidak mengenaliku. Aku sungguh lega. Aku tak peduli lagi. Akupun menjadi sangat lega… Suatu hari, sepucuk surat undangan reuni sekolah tiba di rumahku di Singapura. Aku berbohong pada istriku bahwa aku ada urusan kantor. Akupun pergi ke sana. Setelah reuni, aku mampir ke gubuk tua, yang dulu aku sebut rumah.. Hanya ingin tahu saja.</span> <span style="font-size: small;"><br /><br />Di sana, kutemukan ibuku tergeletak di lantai yang dingin. Namun aku tak meneteskan air mata sedikit pun. Ada selembar kertas di tangannya…. Sepucuk surat untukku.</span> <span style="font-size: small;"><br />“Anakku..<br />Kurasa hidupku sudah cukup panjang..<br />Dan..aku tidak akan pergi ke Singapura lagi..<br />Namun apakah berlebihan jika aku ingin kau menjengukku sesekali? Aku sangat merindukanmu. Dan aku sangat gembira ketika tahu kau akan datang ke reuni itu. Tapi kuputuskan aku tidak pergi ke sekolah.<br />Demi kau..<br /><br />Dan aku minta maaf karena hanya membuatmu malu dengan satu mataku. Kau tahu, ketika kau masih sangat kecil, kau mengalami kecelakaan dan kehilangan satu matamu. Sebagai seorang ibu, aku tak tahan melihatmu tumbuh hanya dengan satu mata… Maka aku berikan mataku untukmu…. Aku sangat bangga padamu yang telah melihat seluruh dunia untukku, di tempatku, dengan mata itu. Aku tak pernah marah atas semua kelakuanmu. Ketika kau marah padaku.. Aku hanya membatin sendiri, “Itu karena ia mencintaiku…” Anakku… Oh, anakku…”</span> <span style="font-size: small;"><br /><br />Pesan ini memiliki arti yang mendalam dan disebarkan agar orang ingat bahwa kebaikan yang mereka nikmati itu adalah karena kebaikan orang lain secara langsung maupun tak langsung. Berhentilah sejenak dan renungi hidup Anda! Bersyukurlah atas apa yang Anda miliki sekarang dibandingkan apa yang tidak dimiliki oleh jutaan orang lain! Luangkan waktu untuk mendoakan ibu Anda! </span> </div><div style="background-color: transparent; border: medium none; color: black; font-family: inherit; overflow: hidden; text-align: justify; text-decoration: none;"><span style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="background-color: transparent; border: medium none; color: black; font-family: inherit; overflow: hidden; text-align: justify; text-decoration: none;"><span style="font-size: small;"><br /></span></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6367087140788191750.post-59913524977069323002011-03-24T07:42:00.000-07:002011-08-13T23:32:29.195-07:00Hikmah Dari Si Penerobos Lampu Merah<div class="entry" style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Dari kejauhan, lampu lalu-lintas di perempatan sudah menyala kuning. Jack segera menekan pedal gas kendaraannya.<br />Meski bimbang, Jack pun terus melaju.</span><br /><span style="font-size: small;">Priii…it! seorang polisi memintanya berhenti, ia melihat siapa polisi itu. Ternyata polisi itu adalah Bob, temannya semasa SMA dulu. Dalam hati, Jack pun lega.</span><br /><span style="font-size: small;">“Duh, sepertinya saya kena tilang nih? Saya memang agak buru-buru. Istri saya sedang menunggu di rumah, hari ini Ia ulang tahun, dan anak-anak sudah menyiapkan segala sesuatunya. Tentu aku tidak boleh terlambat, dong.”</span><br /><span style="font-size: small;">“Saya mengerti. Tapi, sebenarnya kami sering memperhatikanmu melintasi lampu merah di persimpangan ini.”</span><br /><span style="font-size: small;">Dengan ketus Jack akhirnya menyerahkan SIM lalu masuk ke dalam kendaraan dan menutup kaca jendelanya. Beberapa saat kemudian Bob mengetuk kaca jendela. Jack memandangi wajah Bob dengan penuh kecewa. Dibukanya kaca jendela itu sedikit, cukup untuk memasukkan surat tilang. Setelah memberikan surat tilang, Bob kembali ke posnya.</span><br /><span style="font-size: small;">Jack mengambil surat tilang. Tapi, ternyata SIMnya dikembalikan bersama sebuah nota. Penasaran dengan nota itu, Jack buru-buru membuka dan membaca nota yg berisi tulisan tangan Bob.</span><br /><span style="font-size: small;">“Halo Jack, Tahukah kamu Jack, aku dulu mempunyai seorang anak perempuan. Sayang, Ia sudah meninggal tertabrak pengemudi yang ngebut menerobos lampu merah. Pengemudi itu dihukum penjara selama 3 bulan. Begitu bebas ia bisa bertemu dan memeluk ketiga anaknya lagi. Sedangkan anak kami satu-satunya sudah tiada. Kami masih terus berusaha dan berharap agar Tuhan berkenan mengkaruniai seorang anak agar dapat kami peluk. Doakan agar permohonan kami terkabulkan.. Berhati2lah.. dari Bob.”</span><br /><span style="font-size: small;">Jack terhenyak. Ia segera keluar dari kendaraan mencari Bob, namun Bob sudah meninggalkan posnya. Sepanjang jalan pulang ia mengemudi perlahan dengan hati galau sambil berharap kesalahannya dimaafkan.</span><br /><span style="font-size: small;">Apa hikmah yang bisa diambil?</span></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6367087140788191750.post-8592065937731422532011-03-22T07:44:00.000-07:002011-08-13T23:32:29.195-07:00Kisah seorang perampokShiciri Kojun adalah seorang perajin tenun sutra. kata orang, ia bukan hanya sebagai seorang pengrajin kain – tetapi lebih dari pada itu, ia adalah seniman kain. Motif-motif kain sutra rajutannya sangat indah, sehingga tidak heran jika ia menjadi sangat terkenal karena karya-karyanya.<br /><br />Pada suatu senja, saat Shiciri Kojun sedang merajut sutra, datanglah seorang perampok memasuki rumahnya. Perampok itu membawa sebilah pedang, yang langsung ditempelkannya ke leher Shiciri Kojun.. “Serahkan semua uangmu !” kata perampok itu.<br /><br />Dengan tenang Shiciri berkata, “Semua uangku ada di laci itu, tapi jangan ganggu saya, karena saya sedang berkonsentrasi mengerjakan tenunan sutra ini..” Pencuri itu pun segera melepaskan pedang yang ditempelkannya di leher Shiciri, lalu berjalan dan bergegas membuka sebuah laci lemari yang ditunjukkan Shiciri.<br /><br />Ketika perampok itu sedang memasukkan uang-uang itu di tasnya, tiba-tiba Shiciri berkata, “Jangan ambil semuanya, saya masih butuh seperempat dari uang itu untuk membayar pajak besok pagi.”<br /><br />Entah mengapa, perampok itu menuruti kata-kata Shiciri. Ia pun hanya mengambil tiga per empat uang di laci itu. Setelah memastikan uang-uang tersebut telah tertata di tasnya, perampok itu segera berjalan menuju pintu keluar.<br /><br />Saat perampok itu hampir sampai di pintu, tiba-tiba Shiciri berkata dengan lembut, “Berterima kasihlah setelah engkau menerima hadiah”. Dengan setengah bingung, perampok itu lalu mengucapkan “Terima kasih” lalu pergi meninggalkan rumah Shiciri.<br /><br />Beberapa hari kemudian terdengar kabar bahwa perampok itu telah tertangkap. Setelah melalui berbagai proses, perampok itu mengakui segala perbuatannya, termasuk menyebutkan siapa-siapa saja yang pernah dirampok olehnya.<br /><br />Sidang pengadilan pun digelar. Seluruh korban perampokan dipanggil oleh hakim satu per satu untuk menceritakan proses perampokannya. Kebanyakan dari mereka menghujat dan mencaci maki perampok itu dengan penuh dendam.<br /><br />Beberapa saat kemudian, Shiciri pun juga dipanggil oleh sang hakim untuk memberi kesaksian tentang proses perampokan yang menimpanya beberapa hari lalu.<br /><br />Dan Shiciri pun berkata, “Laki-laki ini bukan perampok, saya memang pernah memberinya banyak uang – sesuai dengan permintaannya, tapi saya tidak pernah merasa dipaksa oleh dia”<br /><br />Shiciri lalu melanjutkan kata-katanya, ” Bahkan setahu saya, ia adalah orang yang cukup sopan, ia tidak lupa mengucapkan ‘terima kasih’ saat keluar dari rumah saya.”<br /><br />beberapa tahun kemudian, saat perampok itu telah dibebaskan dari hukumannya. mantan perampok itu segera pergi menemui Shiciri, dan meminta Shiciri untuk menjadi gurunya. Tetapi, seumur hidup – Shiciri tidak pernah menganggap dirinya sendiri sebagai guru, karena ia memang belum pernah menjadi guru.<br /><br />Karena bingung tentang apa yang harus diajarkan kepada mantan perampok itu, akhirnya Shiciri hanya mengajarinya tentang teknik-teknik membuat tenunan sutra. Dan perampok itu pun menuruti ajaran Shiciri – dan menjadi murid yang setia - hingga akhir hayat Shiciri.Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6367087140788191750.post-88985056952103415642011-03-21T22:56:00.000-07:002011-08-13T23:32:29.195-07:00Kasih Seorang Ibu Tua, Membuat Dunia Serasa Hangat<div style="text-align: justify;">Seorang gadis di halte melihat seorang Ibu tua turun dari bis. Ibu itu tersenyum kepadanya & keduanya terlibat dalam pembicaraan sambil menunggu bus.</div><div class="entry" style="text-align: justify;"><a href="http://gugling.com/wp-content/uploads/2011/03/kasih.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="kasih" border="0" class="alignleft size-full wp-image-20299" height="91" src="http://gugling.com/wp-content/uploads/2011/03/kasih.jpg" title="kasih" width="135" /></a>Ketika gadis itu menanyakan arah tujuan Ibu itu, ia terkejut & bertanya: “Bukankah Ibu tadi naik bus yang seharusnya menuju arah rumah Ibu? Kenapa Ibu malah turun?”<br />Ibu itu akhirnya bercerita. Rupanya di halte sebelumnya, naik seorang pemuda pincang. Karena tdk ada bangku kosong, pemuda yg tampak kelelahan itu hanya bisa berdiri saja.<br />Didorong oleh rasa iba, Ibu itu ingin memberikan tempat duduknya.<br />Tapi melihat wajah keras pemuda itu, Ia beranggapan tentu pemuda itu menolak karena usianya jauh lebih muda.<br />Agar tidak sampai menyinggung perasaan & harga diri pemuda itu, akhirnya ia memutuskan turun di halte berikutnya agar pemuda itu bisa menempati tempat duduknya.<br />Akhirnya mengertilah gadis itu kenapa Ibu tua itu turun dari bus yg sudah betul jurusannya.<br /><blockquote><h3>Pesan Moral</h3>Sungguh betapa besar kasih Ibu tua itu. Beliau ternyata juga sangat bijak sekali, sampai memikirkan perasaan pemuda yg ingin dibantunya.</blockquote>Seandainya kita bisa seperti Ibu tua itu, bukankah dunia ini akan menjadi lebih indah?</div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6367087140788191750.post-17490224503923930262011-03-21T05:40:00.000-07:002011-08-13T23:32:29.196-07:00Wuaneh bin Ajaib, ternyata seorang Napi dpt mengalahkan Jendral<div class="entry" style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kok kayaknya orang yang namanya Nurdin ini maruk ya? Bukan maruk sih tapi tamak dan penuh dengan kejahatan. Dan kenapa segala sesuatu yang harus kalah di dunia Politik maupun yang berhubungan dengan jabatan dan uang. Komite Pemilihan Calon Ketua Umum PSSI yang katanya TIDAK BERPIHAK PADA SIAPAPUN, malah melakukan yang menurut saya ganjil. Yaitu hanya meloloskan 2 nama dari 4 orang yang masuk dalam bursa calon Ketua Umum PSSI.</span><br /><span style="font-size: small;">Mereka adalah George Toisutta, Arifin Panigoro, Nirwan Bakrie, dan tentu saja si muka badak Nurdin Halid.</span><br /><span style="font-size: small;">Sudah jelas-jelas (siapa sih yang gak tau) kalau si Nurdin itu MANTAN NAPI dan dia sudah terbukti dibeberapa kasus kejahatan KORUPSI. Tapi ya kok masih dia loh yang masuk dalam calon ketua PSSI.</span><br /><span style="font-size: small;">Arifin Panigoro.. Ya mungkin kita bisa menebaklah apa penyebab dia tidak terpilih, karena dia yang mengusulkan membuat LPI dan berpihak pada LPI. Yang katanya, LPI itu tidak disetujui PSSI dan FIFA.</span><br /><span style="font-size: small;">Nah, kalau George Toisutta yang jelas jelas Jendral KSAD kenapa beliau di gugurkan? ANEH..!!! Malah si Nirwan Bakrie yang masuk. Apa mungkin karena memegang nama belakang BAKRIE, yang notabene berhubungan dengan duit banyak. Jadi Nurdin dan PSSI tidak takut kekurangan duit.</span><br /><span style="font-size: small;">Kalau mau pakai logika , tidak masuk diakal sedikitpun. Seorang jenderal bintang empat yang jelas-jelas baik dan pak Arifin yang punya sumbangsih bagi sepakbola bisa dikalahkan oleh orang yang jelas-jelas pernah dinyatakan bersalah dalam kasus korupsi.</span><br /><span style="font-size: small;">ANEH!</span></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6367087140788191750.post-7092763993538927612011-03-21T05:28:00.000-07:002011-08-13T23:32:29.196-07:00Arti Sebuah keberuntungan dan Naas<div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ada seorg petani miskin memiliki seekor kuda putih yg sangat cantik & gagah. <br />Suatu hari, seorg saudagar kaya ingin membeli kuda itu & menawarkan harga yg sangat tinggi. Sayang si petani miskin itu tidak menjualnya. Teman-2 nya menyayangkan & mengejek dia karna tdk menjual kudanya itu. <br /><br />Keesokan hari nya, kuda itu hilang dr kandangnya. Maka teman-2 nya berkata : sungguh jelek nasibmu, padahal klo kemarin di jual kamu kaya, skrg kudamu sdh hilang. Si petani miskin hanya diam saja. </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />Beberapa hari kemudian, kuda si petani kembali bersama 5 ekor kuda lainnya. Lalu teman-2 nya berkata : wah beruntung sekali nasibmu, ternyata kudamu membawa keberuntungan. Si petani hanya diam saja. </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />Beberapa hari kemudian, anak si petani yg sedang melatih kuda-2 baru mereka terjatuh dan kakinya patah. Teman-2 nya berkata : rupanya kuda-2 itu membawa sial, lihat skrg anakmu kakinya patah. Si petani tetap diam tanpa komentar. </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />Seminggu kemudian terjadi peperangan di wilayah itu, semua anak muda di desa dipaksa utk berperang, kecuali si anak petani karna tdk bisa berjalan. Teman-2 nya mendatangi si petani sambil menangis : beruntung sekali nasibmu karna anakmu tdk ikut berperang, kami hrs kehilangan anak-2 kami. </span> <span style="font-size: small;"><br /><br />Si petani kemudian berkomentar : Janganlah terlalu cepat membuat kesimpulan dgn mengatakan nasib baik atau jelek, semuanya adalah suatu rangkaian proses. Syukuri & terima keadaan yg terjadi saat ini, apa yg kelihatan baik hari ini belum tentu baik utk hari esok. Apa yg buruk hari ini belum tentu buruk utk hari esok. </span> <span style="font-size: small;"><br />Tetapi yg PASTI : Tuhan paling tahu yg terbaik buat kita.. Bagian kita adalah : <br />"Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Tuhan di dalam hidup kita" </span></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6367087140788191750.post-11312804149930502452011-03-10T06:41:00.000-08:002011-08-13T23:32:29.196-07:00Perumpamaan tentang sebuah perdamaian<h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://hermawayne.blogspot.com/2011/01/perumpamaan-tentang-perdamaian.html"><br /></a> </h3><div class="post-header"> </div><div style="text-align: justify;"><img alt="http://hermawayne.blogspot.com" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkGaYwU-m1ZgTWEv5aQdT_Mez4o2DaPqe12jzvIEzI0m5Fvbp5amLSUwpgLyxUU9SUqNEDAutDbxcsB-As6g8c8Dm0r-ZOQPZmauwMZlbZoiUd7znQE9qB5pnClku-20-3zUeJMvme4Ec/s530/duck.jpg" /><br />Kedamaian bukan berarti berada di sebuah tempat dimana tidak ada keberisikan, masalah, atau kerja keras. Kedamaian berarti, berada di tengah-tengah semua hal tersebut dan tetap tenang di dalam hati. Sudahkah Anda berdamai dengan diri Anda sediri? Bacalah sepenggal kisah berikut.<br /><br />Sepasang pengantin baru tengah berjalan bergandengan tangan di sebuah hutan pada suatu malam musim panas yang indah seusai makan malam. Mereka sedang menikmati kebersamaan yang menakjubkan taktala mereka mendengar suara di kejauhan, "Kuek! Kuek!"<br /><br /><span style="font-style: italic;">"Dengar,"</span> kata si istri, <span style="font-style: italic;">"Itu pasti suara ayam."</span><br /><span style="font-style: italic;">"Bukan, bukan. Itu suara bebek,"</span> kata si suami.<br /><span style="font-style: italic;">"Nggak, aku yakin itu ayam,"</span> si istri bersikeras.<br /><span style="font-style: italic;">"Mustahil. Suara ayam itu 'kukuruyuuuk!', bebek itu 'kuek! kuek!' Itu bebek, Sayang,"</span> kata si suami dengan disertai gejala-gejala awal kejengkelan.<br /><br /><span style="font-style: italic;">"Kuek! Kuek!"</span> terdengar lagi.<br /><span style="font-style: italic;">"Nah, tuh! Itu suara bebek!,"</span> kata si suami.<br /><span style="font-style: italic;">"Bukan, Sayang.... Itu ayam! Aku yakin betul!"</span> tandas si istri, sembari menghentakkan kaki.<br /><span style="font-style: italic;">"Dengar ya! Itu a... da... lah... be... bek, B-E-B-E-K. Bebek! Tahu?!"</span> si suami bekata dengan gusar.<br /><span style="font-style: italic;">"Tetapi itu ayam!"</span> masih saja si istri bersikeras.<br /><span style="font-style: italic;">"Itu jelas-jelas bue... bek! Kamu ini... kamu ini...!"</span><br /><br />Terdengar lagi suara, "Kuek! Kuek!" sebelum si suami mengatakan sesuatu yang sebaiknya tak dikatakannya. Si istri sudah hampir menangis, <span style="font-style: italic;">"Tetapi itu ayam...."</span><br /><br />Si suami melihat air mata yang mengambang di pelupuk mata istrinya, dan akhirnya dia teringat kenapa dia menikahinya. Wajahnya melembut, dan katanya dengan mesra, <span style="font-style: italic;">"Maafkan aku, Sayang. Kurasa kamu benar, itu memang suara ayam."</span><br /><span style="font-style: italic;">"Terima kasih, Sayang,"</span> kata si istri sambil menggenggam tangan suaminya.<br /><br />"Kuek! Kuek!" terdengar lagi suara di hutan, mengiringi mereka berjalan bersama dalam cinta.<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Maksud dari cerita bahwa si suami akhirnya sadar adalah : siapa sih yang peduli itu ayam atau bebek? Yang lebih penting adalah keharmonisan mereka, yang membuat mereka dapat menikmati kebersamaan pada malam yang indah itu. Berapa banyak pernikahan yang hancur hanya gara-gara persoalan sepele? Berapa banyak perceraian terjadi karena hal-hal "ayam atau bebek"?<br /><br />Ketika kita memahami cerita tersebut, kita akan ingat apa yang menjadi prioritas kita. Pernikahan jauh lebih penting ketimbang mencari siapa yang benar tentang apakah itu ayam atau bebek. Lagi pula, betapa sering kita merasa yakin, amat sangat mantap, mutlak, bahwa kita benar, namun belakangan ternyata kita salah?</span><br /><br /><span style="font-style: italic;">Lho, siapa tahu? Mungkin saja itu adalah ayam yang direkayasa genetik sehingga bersuara seperti bebek?</span></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/02784866088630287247noreply@blogger.com0