Sabtu, 14 Mei 2011

Kisah Seekor Anak Anjing

Sebuah toko hewan peliharaan (pet shop) memasang papan iklan yang
menarik
bagi anak-anak kecil, "dijual anak anjing". Segera saja seorang anak

lelaki datang, masuk ke dalam toko dan bertanya "Berapa harga anak
anjing
yang anda jual itu?"

http://a4.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/206270_158628664196847_138259142900466_344889_1199019_n.jpg

Pemilik toko itu menjawab, "Harganya berkisar antara 30 - 50 Dollar."

Anak lelaki itu lalu merogoh saku celananya dan mengeluarkan beberapa

keping uang, "Aku hanya mempunyai 2,37 Dollar, bisakah aku
melihat-lihat
anak anjing yang anda jual itu?"

Pemilik toko itu tersenyum. Ia lalu bersiul memanggil anjing-anjingnya.

Tak lama dari kandang aning munculah anjingnya yang bernama Lady yang

diikuti oleh lima ekor anak anjing. Mereka berlari-larian di sepanjang

lorong toko. Tetapi, ada satu anak anjing yang tampak berlari
tertinggal
paling belakang.

Si anak lelaki itu menunjuk pada anak anjing yang paling terbelakang
dan
tampak cacat itu. Tanyanya, "Kenapa dengan anak anjing itu?

Pemilik toko menjelaskan bahwa ketika dilahirkan anak anjing itu
mempunyai
kelainan di pinggulnya, dan akan menderita cacat seumur hidupnya.

Anak lelaki itu tampak gembira dan berkata, "Aku beli anak anjing yang

cacat itu."

Pemilik toko itu menjawab, "Jangan, jangan beli anak anjing yang cacat

itu. Tapi jika kau ingin memilikinya, aku akan berikan anak anjing itu

padamu."

Anak lelaki itu jadi kecewa. Ia menatap pemilik toko itu dan berkata,
"Aku
tak mau kau memberikan anak anjing itu cuma-cuma padaku. Meski cacat
anak
anjing itu tetap mempunyai harga yang sama sebagaimana anak anjing yang

lain. Aku akan bayar penuh harga anak anjing itu. Saat ini aku hanya

mempunyai 2,35 Dollar. Tetapi setiap hari akan akan mengangsur 0,5
Dollar
sampai lunas harga anak anjing itu."

Tetapi lelaki itu menolak, "Nak, kau jangan membeli anak anjing ini.
Dia
tidak bisa lari cepat. Dia tidak bisa melompat dan bermain sebagaimana

anak anjing lainnya."

Anak lelaki itu terdiam. Lalu ia melepas menarik ujung celana
panjangnya.
Dari balik celana itu tampaklah sepasang kaki yang cacat. Ia menatap

pemilik toko itu dan berkata, "Tuan, aku pun tidak bisa berlari dengan

cepat. Aku pun tidak bisa melompat-lompat dan bermain-main sebagaimana

anak lelaki lain. Oleh karena itu aku tahu, bahwa anak anjing itu

membutuhkan seseorang yang mau mengerti penderitaannya. "

Kini pemilik toko itu menggigit bibirnya. Air mata menetes dari
sudut
matanya. Ia tersenyum dan berkata, "Aku akan berdoa setiap hari
agar
anak-anak anjing ini mempunyai majikan sebaik engkau."

Bahkan mereka yang cacat pun mempunyai nilai yang sama dengan mereka
yang
normal...... .........
Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Detektif Anda 2011