 Banyak  orang menganggap obesitas dan overweight itu sama. Ga jarang, orang  mengatakan “obes” terhadap seseorang yang gemuk. Padahal, jika massa  tubuhnya diukur, belum masuk kategori obesitas, tapi mungkin overweight.  Kalau memang berbeda, apa sebenarnya yang membedakannya ? mari kita  bahas.
Banyak  orang menganggap obesitas dan overweight itu sama. Ga jarang, orang  mengatakan “obes” terhadap seseorang yang gemuk. Padahal, jika massa  tubuhnya diukur, belum masuk kategori obesitas, tapi mungkin overweight.  Kalau memang berbeda, apa sebenarnya yang membedakannya ? mari kita  bahas.Sebagian orang heran dengan pertanyaan itu. Banyak yang  menganggap overweight sama dengan obesitas. Obesitas itu ya kelebihan  berat badan (overweight).
Perdebatan antara obesitas dan  overweight sering terjadi di antara kita. Di berbagai negara, persoalan  ini pun sering ditemui. Meski kita menganggap tidak terlalu penting  memahaminya, kalau keliru mengerti, kita pun bisa salah arah.

Bila  diterjemahkan, obesitas lebih berarti kegemukan. Ini merupakan keadaan  menumpuknya lemak tubuh secara berlebih, sehingga berat badan seseorang  jauh di atas normal.
Sementara itu, overweight lebih diartikan  sebagai “kelebihan berat badan”. Ini merupakan keadaan berlebihnya berat  badan seseorang di atas normal, tidak jauh melampaui berat badan  normal.
Badan Kesehatan Dunia, WHO (World Health Organization) juga membedakan kedua hal ini.
“The fundamental cause of obesity and overweight is an energy imbalance between calories consumed on one hand, and calories expended on the other hand. “
Jadi jelas, pernyataan ini menyelesaikan kontroversi. Obesitas berbeda dengan overweight.
Agar  tidak membingungkan, WHO menetapkan alat ukur yang bisa digunakan para  dokter atau ahli gizi di seluruh dunia, BMI (body mass index) atau  indeks massa tubuh (IMT).
IMT didapat dengan cara  membagi berat badan (kg) dengan kuadrat dari tinggi badan (meter).  Nilai BMI yang didapat tidak tergantung pada umur dan jenis kelamin.
BMI  memiliki kekurangan karena tidak dapat digunakan pada anak-anak yang  masih dalam masa pertumbuhan. BMI juga tidak dapat diterapkan untuk  wanita hamil dan orang yang sangat berotot seperti atlet.
Dalam  standar WHO, batasan tentang kelebihan berat badan dan obesitas  diketahui dengan cut off point (nilai maksimum) sebagai berikut :
Bila BMI seseorang sama dengan 25,1-30, artinya dia termasuk dalam kelompok kelebihan berat badan.
Bila BMI seseorang lebih dari 30, artinya orang tersebut masuk dalam kelompok obesitas.
Bila BMI seseorang lebih dari 30, artinya orang tersebut masuk dalam kelompok obesitas.
Untuk  mengukur berat badan berlebih atau tidak, yang paling tepat saat ini  yakni berpatokan pada Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh  (IMT). Rumusan IMT adalah berat badan (dalam kilogram) dibagi tinggi  (dalam meter) pangkat dua.
Contoh:
Jika berat 75 kg dan tinggi 170 cm.
IMT = 75 : (1,7 X 1,7) = 75 : 2,89 = 26 (overweight).
IMT = 75 : (1,7 X 1,7) = 75 : 2,89 = 26 (overweight).
Kategori hasil pengukuran IMT:
• Underweight parah jika IMT-nya 14,0-16,0
• Underweight 17,0-18,4
• Berat normal 18,5-25,0
• Overweight 25,1-30,0
• Obese 30,1-40,0
• clinically obese > 40
• Underweight parah jika IMT-nya 14,0-16,0
• Underweight 17,0-18,4
• Berat normal 18,5-25,0
• Overweight 25,1-30,0
• Obese 30,1-40,0
• clinically obese > 40
 
0 komentar:
Posting Komentar