Pepatah mengatakan bola itu bulat. Namun, di antara yang bulat pasti ada  yang paling bulat. Sekelompok tim peneliti internasional yang terdiri  dari insinyur berbagai negara mengklaim telah membuat bola paling bulat  di dunia.
Bukan bola sepak, voli, atau bola untuk bermain yang dibuat tim Avogadro  Project ini, melainkan bola yang akan diusulkan sebagai standar  internasional untuk satu satuan kilogram. Bola yang punya nilai ilmiah  sangat tinggi tersebut menjadi salah satu obyek pembicaraan utama dalam  konferensi Instrumentasi dan Teleskop Astronomi SPIE di Perancis, pekan  lalu.
Tak mudah membuatnya. Bola tersebut terbuat dari isotop silikon murni,  silikon-28, yang dibuat di mesin pengayaan uranium pada fasilitas bekas  pembuatan senjata nuklir di Rusia. Dari Rusia, material tersebut  diangkut ke lembaga metrologi Jerman untuk disusun menjadi bola kristal.  Setelah enam kali gagal, akhirnya berhasil dibuat dua bongkah kristal  masing-masing seberat 5 kilogram yang kemudian dikirim ke Australia.
Dengan peralatan optik presisi, bongkahan tersebut dibentuk menjadi  bulatan kristal. Masing-masing berdiameter 93,75 milimeter dan massanya  sebanding dengan standar kilogram yang dimiliki Australia saat ini.  Saking halusnya, tingkat kekasarannya hanya 0,3 nanometer dan beda  kelengkungan di berbagai titik antara 60-70 nanometer saja.
‘Jika Anda membuatnya sebesar ukuran Bumi, kekasaran di permukaan hanya  12-15 milimeter dan variasi kelengkungannya 3-5 meter,” ujar Achim  Leistner dari Australian Commonwealth Scientific and Industrial Research  Organization (CSIRO).
Bola tersebut memang disusulkan sebagai standar kilogram yang akan  ditentukan berdasarkan jumlah atom silikon dalam sebuah bola kristal.  Untuk menghitung volume bola digunakan interferometer optik yang akan  mengukur jarak antara satu titik dan titik lainnya dari 60.000 lokasi  berbeda di permukaan bola. Sementara untuk mengukur kerapatan atom  digunakan kristalografi sinar-X yang sanggup melihat struktur kristal  susunan atom-atom dalam bola tersebut.
Dengan mengalikan volume dan kerapatan dapat diketahui jumlah atom  silikon dalam sebuah bola. Tinggal disepakati berapa jumlah atom yang  menjadi standar satu kilogram.
Kilogram merupakan satu-satunya standar pengukuran yang masih ditentukan  dengan obyek fisik, yakni sebuah silinder platina iridium di Sevres,  Perancis, yang sudah dipakai sejak 120 tahun lalu. Namun, yang menjadi  masalah massa logam tersebut lambat laun mengalami perubahan sehingga  tidak sama dengan 40 duplikatnya yang disebarkan ke berbagai belahan  dunia.


sumber :http://kask.us/3142632

0 komentar:
Posting Komentar